Senin, 19 November 2007

kotak sosial

Sosial atau sok sial…ini lah yang saya rasakan beberapa minggu terakhir ini. Terjun ke masyarakat dengan tujuan social tapi saya malah merasa sial atau sok sial ya saya??!! Di awali dengan semangat idealism ke manahasiswaan, bersama 19 org lainnya saya turun ke sebuah desa pinggir kota. Membuat program-program memajukan desa dalam rangka memajukan Negara dan bangsa kita yang katanya curat marut ini, awalnya saya semangat.

Tapi semua itu pudar seiring saya makin mengenal warganya..apa saya memang belum bertemu saja dengan salah satu warganya yang baik, tapi selama 1 bulan lebih saya berkutat dengan mereka, saya belum menemukan warga yang dengan tulus memajukan desanya sendiri. Semuanya punya intrik dan kepentingan masing-masing, kalaupun mendukung akhirnya ketauan juga apa maunya.

Sedih rasanya melihat masyarakat kita seperti ini, yang salah memang bukan siapa-siapa atas apa yang terjadi ditengah masyarakat kita. Bukan pemerintah, bukan tokoh2nya, ataupun penguasa-penguasanya. Yang salah adalah semua individu yang ada di Negara ini. Mereka yang apatis, mereka yang penuh akal licik, mereka yang beridelisme tapi tidak realistis, ataupun mereka yang maunya bersantai setiap hari.

Kecewa?? Sudah jelas, dari program yang sudah dimulai minggu lalu dan kebetulan saya penanggung jawab kegiatannya. Saya kecewa dengan keapatisan mereka, kecewa kalau ternyata kerja tim ini hanya di dukung setengah hati oleh aparat desa sendiri. Kecewa kalau ternyata cita-cita luhur saya rasanya tidak realisitis lagi. Kecewa kalau curat-marut ini mungkin akan berlangsung selamanya.

Sikap sok sial yang saya dapatkan adalah ketika saya harus membayar untuk sesuatu yang harusnya gratis, harus membayar sesuatu yang harusnya karena dukungan penuh saya mendapatkannya gratis, tapi dasar sial baru mulai program kami sudah bertemu rasa sok sial-sok sial yang begini.

Semoga suatu saat ada perubahan agar orang-orang yang ingin bersosial tidak merasa sok sial karena perlakuan-perlakuan orang yang ingin di “siali”nya eh..di “sosiali”nya.

Tidak ada komentar: